Minggu, 08 Agustus 2010
Let's meet Aqua Timez
Salah satu band idola kuro itu Aqua Timez. Band jepang yang kalo kata temen kuro komposisi dan aransemennya sich mirip-mirip lagu barat (dia senengnya lagu barat)??? but, after kuro ngedengerin lagu-lagunya... it's nice to you to try and listen Aqua timez. Let's check it out...
Aqua Timez (アクア タイムズ) adalah grup musik Jepang yang dibentuk tahun 2003. Mereka terdiri dari 4 pria dan seorang wanita. Nama Aqua Timez diambil dari nama majalah ...Timez yang mereka baca. Sementara kata Aqua mereka tambahkan dengan terburu-buru karena grup mereka harus memiliki nama. Aqua Timez berada di bawah label EPIC Records Japan (Sony Music Entertainment).
Aqua Timez didirikan tahun 2003 oleh vokalis Futoshi dan pemain bass OKP-Star. Mereka dibantu pemain kibor Mayuko dan pemain gitar Daisuke sebagai musisi pendukung. Keduanya kemudian dijadikan anggota tetap. Dalam kontes band Chance! yang diadakan Shinseido, mereka berturut-turut menang sebanyak dua kali, tahun 2003 dan 2004. Mereka merekam sendiri album Kanashimi no Hateni Tomoru Hikari, dan mengadakan pertunjukan di tepi-tepi jalan di Tokyo, seperti di Kichijōji dan Shibuya.
Album Sora Ippai ni Kanaderu Inori dirilis 24 Agustus 2005 dengan label indie Megaforce Corporation. Salah satu lagunya, "Tōshindai no Love Song" masuk ke dalam daftar lagu yang sering ditanyakan oleh pendengar radio kabel USEN.
Pada bulan Januari 2006, lagu "Sora Ippai ni Kanaderu Inori" masuk dalam urutan 10 teratas tangga lagu Oricon hingga menempati urutan nomor satu pada 20 Februari 2006.[2] Masih di bulan Juli tahun yang sama, lagu "Ketsui no Asa ni" dijadikan lagu tema film anime Brave Story, dan pemain drum Tasshi diterima sebagai anggota resmi. Pada bulan Agustus, mereka melakukan konser keliling di 7 kota besar Jepang. Single kedua, "Sen no Yoru o Koete" yang dirilis 22 November 2006 dijadikan lagu tema film Bleach. Mereka mengakhiri tahun 2006 dengan merilis album perdana Kaze o Atsumete (6 Desember 2006). Pada malam pergantian tahun, mereka tampil dalam acara NHK Kōhaku Uta Gassen membawakan lagu "Ketsui no Asa ni".
Single ke-4, "Alones" yang dirilis 1 Agustus 2007 dijadikan lagu pembuka anime Bleach di TV Tokyo. Setelah itu mulai 4 Agustus 2007, mereka mengadakan konser the "BiG BaNG" tour '07 yang sempat dibatalkan setelah Futoshi mengalami radang pita suara akut. Single ke-5, "Chiisana Tenohira" dipakai sebagai lagu tema serial drama Joshideka! yang dibintangi Yukie Nakama dan Pinko Izumi di televisi TBS.
Dari 15 Maret hingga 30 Mei, Aqua Timez mengadakan konser keliling "evergreen tour 2008" yang berlangsung sebanyak 17 kali pertunjukan. Single ke-6 yang dirilis 8 Mei 2008, "Niji" dipakai sebagai lagu serial drama Gokusen. Sementara single ke-7, "Natsu no Kakera" dipakai sebagai lagu tema film Hurray Hurray Shōjo yang dibintangi Yui Aragaki.
and Who's the member afterall???
Nama : Futoshi (太志)
Nama Lengkap : Futoshi Kawasaki (川崎太志)
Posisi : Vocalist, Composer
Tanggal Lahir: May 10, 1980
Golongan darah : O
Makanan Favorit : Pasta
Artis favorit : Boss the MC、斉藤和義 (saitou kazuyoshi)、降谷健志 (koutani takeshi)
Warna favorit : Merah, kuning dan hijau
Dengan suara yang merdu dan tubuhnya yang mungil itu, mungkin tidak ada satu orang pun yang menyangka bahwa futoshi pernah bermimpi untuk menjadi pemain Baseball profesional. Ya, menjadi atlet baseball adalah impian masa kanak-kanaknya. Dan gak akan ada yang menyangka kalau tidak menjadi seorang musisi, futoshi berencana membuka toko ramen..hha...ssttt....Sekedar info, Futoshi yang kita tahu sangat romantis dalam lagu-lagunya ternyata tidak pernah menulis surat Cinta...wkwkwkwk
Well, dia adalah komposer sekaligus penulis lebih dari 90% dari lagu-lagu Aqua Timez yang kita nikmati sekarang ini. Dan itu sangat mengejutkan karena dia adalah personel termuda di Band ini. Selain itu Futoshi juga penggemar anime SlamDunk loh. Salah satu hasil kerjanya yang berkaitan dengan Slamdunk adalah PIVOT. Selain itu, futoshi adalah seorang yang gemar membeli CD online via Amazone, mungkin karena itulah dia memiliki banyak inspirasi dalam menciptakan lagu-lagu nya yang berkualitas.
Nama : OKP-STAR
Nama Lengkap : Temohisa Okada (岡田知久)
Posisi : Bassist
Tanggal Lahir : March 25, 1977
Golongan darah : A
Artis favorit : METALLICA、RED HOT CHILIPEPPERS、ミスチル (mr.Child)、椎名林檎 (shiina ringo)、Dragon Ash、奥田民夫 (okuda tamio)、ユニコーン (unicorn)
Makanan favorit : Pasta dan Ramen
Warna favorit : merah, hijau, hitam, pink, coklat
Permainan bas-nya keren... OKP sendiri sangat menyukai lagi Isshun no Chiri.Setahu kuro, OKP juga melihara kucing. Namanya "koi". OKP kelihatannya Berwajah sangar (gomen) tapi penyayang binatang...
Nama : Daisuke
Nama Lengkap : Daisuke hasegawa (長谷川大介)
Posisi : Guitarist, Programmer
Tanggal Lahir : April 12, 1977
Golongan darah : A
Makanan favorit : Kare dan melon
Artis favorit : Dream Theater、METALLICA、リンキンパーク (Linkinpark)、Dragon Ash
Warna favorit : putih
Ternyata Daisuke adalah selain gitaris adalah programing.
Nama : Mayuko (まゆこ)
Posisi : Keyboardist
Tanggal Lahir : September 18, 1977
Golongan darah : A
Makanan Favorit : keju dan yoghurt
Artis idola : 小島良喜、aiko、椎名林檎
Warna favorit : merah, putih
Satu-satunya personil cewe di aqua timez. Kuro seneng ngedenger lantunan pianonya di lagu "Sekai de ichiban chiisai na umi yo". kuro sndiri baru tahu... waktu melihat foto terakhir yang kuro liat dari blog aqua timez. Ternyata mayuko sudah menikah dan mempunyai anak. penggemar mayuko juga tak kalah banyak dengan Futoshi. Dan Mayuko juga merupakan pencipta lagu Blues on the run.
Nama : Tasshi (たっしー)
Nama Lengkap : Tomoyoki Tasshima (田島智之)
Posisi : Drummer
Tanggal Lahir : August 21, 1978
Golongan darah : A
Warna favorit : hitam
karena di simpen di paling akhir... Kuro g tw banyak soal satu personil yang ini nich... T_T
That's it... Aqua Timez
Yang baru tahu... cpet-cpet download lagunya...
(Padahal Kuro sendiri baru tau sejak ngedenger lagunya OST.Bleach yang "Alones" ama "Velonica")
Buat link.a kliand bza cari di:
http://www.wikipedia.org
http://www.google.com
http://www.musicnet.co.jp/patipati/coming2006/003.html
http://aquagreen77.blogspot.com/
http://www.aquatimez.com/index2.html
Ya sudah...
~Sankyu~
Selasa, 27 Juli 2010
MENCARI KESELARASAN SAINS MODERN DAN SUFISME
Dalam pengertiannya yang universal sufisme adalah dimensi mistis seluruh agama. Dalam konteks Islam, sufisme adalah dimensi mistis Islam. Robert Frager, Syekh Sufi dan Profesor Psikologi pada Institute of Transpersonal Psychology, California, mengatakan bahwa sufisme tidak berbeda dengan mistisisme dari semua agama. Laksana sungai yang mengalir melewati banyak negara dan yang diakui sebagai milik masing-masing negara itu, sufisme sebenarnya hanya berujung pada satu muara. Seluruh mistisisme memiliki tujuan yang sama, yakni pengalaman ketuhanan langsung.
Dua Cara Berpikir
Warna atau bentuk suatu perspektif ditentukan oleh cara berpikir. Secara garis besar, cara berpikir dapat diklasifikasikan ke dalam dua macam: Berpikir rasional (rational thinking) dan berpikir imaginal (imaginal thinking).5 Berpikir rasional, yang sering juga disebut berpikir diskursif, bertumpu pada penggunaan akal. Berpikir rasional menekankan kemajemukan, diversitas, perbedaan, dan keterpisahan. Ini adalah cara berpikir "entah ini atau itu." Cara berpkir ini dalam sejarah Islam digunakan oleh para fakih, mutakallim (teolog), dan filosof Peripatetik. Javid Ansari, yang menolak teori sains dasar yang dianut oleh Profesor Abdussalam dan menolak doktrin wahdatul-wujud, seperti disebut di atas, termasuk pemikir yang menggunakan cara berpikir rasional. Berpikir imaginal, yang sering juga disebut berpikir intuitif, menekankan penggunaan hati. Berpikir imaginal cenderung menekankan keesaan, keidentikan, dan pemaduan. Ini adalah cara berpikir "baik ini maupun itu," atau "kedua-duanya." Cara berikir ini menggunakan prinsip coincidentia oppositorum atau prinsip hubungan yin-yang. Cara berpikir ini dalam sejarah Islam digunakan oleh para sufi, filosof yang sufi atau filosof Iluminasionis (Isyraqi).
Tentang hubungan antara Tuhan dan alam, misalnya, para teolog dan filosof menekankan perbedaan dan keterpisahan antara Tuhan dan alam, transendensi Tuhan atas alam. Sedangkan para mistikus atau sufi menekankan kesatuan dan keidentikan Tuhan dan alam, dan pemaduan imanensi dan transendensi Tuhan.
Pertanyaan, "Mungkinkah sains dan sufisme selaras?" tidak dapat dijawab dengan sederhana karena dua alasan. Pertama, yang dimaksud sains tidak hanya sains-sains kealaman, tetapi juga sains-sains sosial. Sains-sains kealaman memiliki ciri-ciri yang bebeda dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh sains-sains sosial. Apakah keselarasan yang dipertanyakan adalah keselarasan antara sains-sains kealaman dan sufisme, atau keselarasan antara sains-sains sosial dan sufisme, atau keselarasan antara sains-sains (baik kealaman maupun sosial) dan sufisme. Kedua, ada persoalan-persoalan tertentu dalam sains yang menimbulkan perbedaan pendapat bukan hanya antara para ilmuwan dan para pemikir agama, tetapi juga antara sesama para pemikir agama. Teori evolusi, misalnya, didukung oleh banyak ilmuwan, filosof dan mistikus, tetapi juga ditolak oleh beberapa ilmuwan, filosof, dan mistikus.
Kesatuan segala Sesuatu
Menurut Capra, karakteristik terpenting pandangan Dunia Timur adalah kesadaran tentang kesatuan dan interrelasi timbal-balik segala sesuatu dan peristiwa, pengalaman akan semua fenomena di dunia sebagai manifestasi-manifestasi dari suatu kesatuan dasar. Segala sesuatu dilihat sebagai bagian-bagian keseluruhan kosmik yang saling tergantung dan tidak dapat dipisahkan; sebagai manifestasi-manifestasi dari realitas terakhir yang sama. Realitas terakhir ini, yang menampakkan dirinya dalam segala sesuatu, disebut Brahmandalam Hinduisme, Dharmakaya dalam Buddhisme, dan Tao dalam Taoisme. Capra memandang bahwa kesatuan dasar alam semesta bukan hanya karakteristik sentral pengalaman mistis, tetapi juga adalah salah satu penyingkapan (rahasia) terpenting fisika modern. Kesatuan dasar itu menjadi jelas pada tingkat atomik dan semakin memanifestasikan dirinya ketika seseorang semakin masuk lebih dalam ke dalam materi, turun ke dalam wilayah partikel-partikel subatomik. Berbagai model fisika subatomik mengungkapkan pengetahuan yang sama: bahwa unsur-unsur pokok materi dan fenomena-fenomena dasar yang meliputi unsur-unsur pokok itu semuanya saling terkait, saling terhubung, dan saling tergantung; bahwa semuanya tidak bisa dipahami sebagai entitas-entitas yang terpisah, tetapi sebagai bagian-bagian keseluruhan yang terintegrasi.
Konsep kesatuan dasar segala sesuatu dalam mistisisme Timur, pada intinya, sama dengan konsep kesatuan wujud (wahdatul-wujud) dalam sufisme Ibnu Arabi dan mazhabnya. Sebagaimana mistisisme Timur, sufisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun dalam wujud kecuali Tuhan; hanya ada Satu Wujud Hakiki, yaitu Tuhan. Segala sesuatu selain Tuhan tidak ada pada dirinya sendiri; segala sesuatu itu hanya ada sejauh memanifestasikan wujud Tuhan. Alam adalah lokus penampakan diri Tuhan. Kesamaan kesatuan dasar segala sesuatu dalam mistisisme Timur dan wahdatul-wujud dalam sufisme dengan mudah dapat mendorong para pengkaji untuk mengambil kesimpulan bahwa wahdatul-wujud memiliki kesamaan dengan kesatuan alam semesta sebagai penyingkapan fisika modern
Tarian Kosmik
Capra mengatakan bahwa eksplorasi dunia subatomik pada abad ke-10 telah menyingkapkan natur dinamis materi. Eksplorasi itu telah menunjukkan bahwa unsur-unsur pokok dari atom-atom, partikel-partikel subatomik, adalah pola-pola dinamis yang tidak ada sebagai entitas-entitas yang terisolasi, tetapi sebagai bagian-bagian integral dari jaringan interaksi-interaksi yang tidak dapat dipisahkan. Interaksi-interaksi ini meliputi suatu aliran terus-menerus dari energi yang memanifestasikan dirinya sebagai pertukaran partikel-partikel; suatu keadaan saling mempengaruhi yang dinamis yang di dalamnya partikel-partikel diciptakan dan dihancurkan tanpa akhir dan suatu variasi berkelanjutan dari pola-pola energi. Interaksi-interaksi partikel menimbulkan struktur-struktur yang stabil yang membangun dunia material, yang tidak lagi tetap statis, tetapi berputar dalam gerakan-gerakan ritmis. Keseluruhan alam semesta terikat dalam gerak dan aktivitas yang tidak pernah berhenti; dalam sebuah tarian kosmik energi yang terus-menerus.
Para mistikus Timur memiliki suatu pandangan dinamis tentang alam semesta yang serupa dengan pandangan fisika modern, dan akibatnya tidak mengejutkan bahwa mereka juga menggunakan gambaran tarian untuk memberitahukan intuisi mereka tentang alam. Tarian kosmik ini disimbolkan dengan sangat indah dalam Hinduisme dengan tarian Shiva. "Menurut kepercayaan Hindu, semua kehidupan adalah bagian dari suatu proses ritmis besar dari penciptaan dan penghancuran, dari kematian dan kelahiran kembali, dan tarian Shiva menyimbolkan ritme kehidupan-kematian abadi ini yang berlangsung dalam siklus yang tidak pernah berakhir."
Fisika modern telah menunjukkan bahwa ritme penciptaan dan penghancuran bukan hanya manifestasi dalam perputaran musim-musim dan dalam kematian dan kelahiran seluruh makhluk hidup, tetapi juga adalah esensi materi inorganik. Menurut teori
Bagi fisikawan modern, tarian Shiva adalah tarian materi subatomik. Seperti dalam mitologi Hindu, tarian itu adalah tarian terus-menerus penciptaan dan penghancuran yang meliputi keseluruhan kosmos; dasar keseluruhan eksistensi dan keseluruhan fenomena alamiah.
Teori para mistikus Timur dan para fisikawan modern bahwa alam bergerak dan berubah terus-menerus, menjadi dan hancur berulang-ulang tanpa berhenti, serupa dengan teori para sufi bahwa alam sebagai penampakan diri (tajalli) Tuhan diciptakan terus-menerus. Penciptaan alam, atau proses penciptaan alam, identik dengan tajalli. Karena tajalli terjadi secara terus-menerus tanpa awal dan tanpa akhir, "Yang selama-lamanya ada dan akan selalu ada," maka penciptaan alam juga terjadi terus-menerus. Tuhan ber-tajallidalam bentuk-bentuk yang tidak terbatas jumlahnya. Bentuk-bentuk itu tidak ada yang sama dan tidak pernah dan tidak akan terulang secara persis sama. Semuanya terjadi dalam perubahan terus-menerus tanpa berhenti. Ibnu Arabi mengatakan bahwa apa yang terdapat dalam alam berubah dari suatu keadaan kepada keadaan lain. Alam temporal berubah setiap kejap. Alam nafas berubah pada setiap nafas dan alam tajalli berubah pada setiap tajalli. Allah Swt berfirman, "Setiap waktu Dia dalam kesibukan" (Q 55:29). Ibnu Arabi mengutip kata-kata Abu Thalib dan Rijalullah, "Sesungguhnya Allah Swt selama-lamanya tidak melakukan tajalli dalam satu bentuk bagi dua individu atau pribadi, dan tidak pula dalam satu bentuk dua kali."
Teori penciptaan yang tak pernah berhenti ini disebut "penciptaan baru" (khalq jadid). "Penciptaan baru" mengandung arti bahwa setiap ciptaan Tuhan adalah baru setiap saat karena alam, seperti dalam konsep tarian kosmik, menjadi dan hancur, datang dan hilang, setiap saat secara terus-menerus tanpa berhenti. Ibnu Arabi menagatakan bahwa "setiap tajalli memberikan ciptaan baru dan melenyapkan ciptaan [lain yang mendahuluinya]. Kelenyapan identik dengan kemusnahan (ketiadaan) pada tajalli [baru] dan kelanjutan [bagi ciptaan lain] yang diberikan oleh tajalli lain berikutnya." Ibnu Arabi melukiskan hubungan antara Tuhan dan alam seperti hubungan matahari dan cahayanya. Cahaya matahari adalah seperti nyala lilin yang seolah-olah tetap ada ketika menyala. Mata kita melihat api tetap ada. Tetapi sebenarnya mata kita tertipu. Sebenarnya nyala api muncul dan lenyap. Setiapkali muncul nyala api baru, yang kemudian menghilang, disusul oleh nyala api yang lain, yang kemudian juga menghilang, dan kemudian disusul oleh nyala api yang lain pula, dan begitu seterusnya.
Memang ada kesejajaran antara teori para sufi bahwa alam bergerak dan berubah, menjadi dan hancur, diciptakan terus-menerus tanpa berhenti, dan teori para fisikawan dan para mistikus Timur bahwa alam mengalami gerak dan perubahan, penciptaan dan penghancuran terus-menerus tanpa berhenti. Tetapi Capra, karena menekankan persamaan-persamaan, tidak melihat perbedaan antara teori para fisikawan dan teori para mistikus Timur tentang sumber gerak tarian kosmik itu. Dengan kata lain, Capra tidak melihat perbedaan antara kedua teori itu tentang "penari" kosmik itu. Dalam tradisi Hindu, hubungan antara Tuhan dan alam sering diumpamakan dengan hubungan antara penari dan tarian. Penari dan tarian bukan dua karena tidak ada tarian tanpa penari dan tidak ada penari tanpa tarian; keduanya tidak dapat dipisahkan. Tetapi penari dan tarian bukan pula satu karena penari berbeda dengan tarian. Teori fisika modern tidak menjelaskan bahwa "penari" itu adalah Tuhan. Teori fisika modern membatasi perhatiannya pada alam empiris karena wilyahnya memang itu.
Perumpamaan hubungan antara Tuhan dan alam dengan hubungan antara penari dan tarian serupa dengan perumpamaan yang dipakai oleh Hazrat Inayat Khan (1882-1927), seorang guru sufi asal India, untuk melukiskan hubungan antara Tuhan dan alam. Bagi Inayat Khan, alam adalah musik atau alat musik. Bagai musik, alam alam adalah harmoni dan keteraturan. Pepohonan melambaikan cabangnya dengan gembira mengikuti irama angin; bunyi lautan, desis angin, terpaan angin pada batu, bukit dan gunung, kilat dan gemuruh guntur, harmoni matahari dan bulan, gerakan bintang dan planet, bunga bermekaran, gugurnya dedaunan, pergantian yang teratur pagi, sore, siang dan malam – bagi orang bijak semua itu adalah musik alam. Satun-satunya pemusiknya adalah Pemusik Gaib, yaitu Tuhan.
Bagaimanapun, sumbangan Capra untuk menunjukkan kesejajaran-kesejajaran antara fisika modern dan mistisisme Timur patut dihargai karena ia telah berhasil menunjukkan pada suatu tingkat tertentu kesejajaran-kesejajaran antara kedua bidang itu. Paling tidak, jarak antara fisika dan mistisisme makin dekat, bahkan berdempetan. Fisika modern telah memberikan bantuan yang luar biasa bagi pencari Tuhan untuk menajamkan dan meningkatkan kepekaannya terhadap kehadiran Sang Penari.
Sampai batas tertentu, fisika modern dan sufisme, seperti mistisisme Timur, mempunyai kesejajaran-kesejarajan yang tidak bisa diingkari. Fisika modern dan sufisme sama-sama mengakui kesatuan alam semesta, dan gerak dan perubahan harmonis semesta, yang manjadi dan hancur, terus-menerus tanpa berhenti. Wilayah yang menjadi tempat kesejajaran-kesejajaran ini adalah "wilayah akal," wilayah rasional, wilayah fenomenal. Berbeda dengan fisika yang membatasi perhatiannya pada wilayah ini, sufisme melanjutkan perjalanannya kepada "wilayah di luar akal," wilayah transrasional, wilayah suprainderawi, wilayah spiritual, wilayah Ilahi. Sufisme melanjutkan tugas yang tidak dapat dijalankan oleh fisika.
Ketika melihat harmoni alam semesta, memerhatikan ombak yang bergulung-gulung, dan merasakan irama nafas, Capra sadar bahwa segenap lingkungannya terikat dengan tarian kosmik raksasa. Sebagai seorang fisikawan, Capra mengetahui bahwa semua yang ada dan semua yang terjadi di alam ini sesuai dengan teori fisika modern yang dianutnya. Lebih dari itu, ia merasakan kehadiran Sang Penari Hakiki.
Wallahu a‘lam bish-shawab.