Rabu, 06 Juni 2012

Meluruskan Niat

TBT P3R v.1

Beberapa waktu lalu, saya mengikuti team building training bagi panitia P3R Salman. Tepatnya Kamis malam (31/5/2012), saya bersama teman / satu tim panitia mendapatkan materi mengenai meluruskan niat dengan narasumber Ust. Samsyul.
Sekilas mungkin terlihat sederhana dan umum jika kita membahas niat, tapi mau bagaimana lagi, basic inilah yang kian lama kian disepelekan.


Niat merupakan langkah awal dari segala perbuatan yang akan kita lakukan. Niat menjadi amalan yang pertama kalinya. Niat sendiri berada di dalam qalbu dan digunakan sebagai penentu kualitas amalan. Utamanya niat itu harus "lillahitaala", yakni pada Allah semata.

Tauhid
                  X         syirik
Ikhlas


Niat harus ikhlas dan mengandung unsur tauhid (Allah) tanpa ada campuran niat yang lain. Kita lihat kedua aspek tersebut, ikhlas dan tauhid serta syirik yang bertolak belakang dengan keduanya. Kita amati, niat itu ikhlas berarti niat itu murni. Jelaslah jika sesuatu yang murni 'pure' tidak mungkin tercampur atau terkontaminasi oleh hal lain. Niat memiliki kadungan tauhid, tertuju pada Allah saja tidak boleh niat itu ditujukan pada yang lain. Sedangkan syirik juga mengandung arti campuran. Dengan kata lain, niat tidak boleh mengandung syirik. Nah, terkadang dalam keseharian kita secara tidak sengaja terdapat unsur syirik yang kecil. Misalkan, ketika kita sudah berniat melakukan kebajikan terkadang ingin mendapat bonus pujian dari orang lain. Bisa juga ketika kita hanya melakukan  sesuatu bagi orang lain dengan maksud mengambil hatinya. Tanpa sepengetahuan kita, niat tersebut akan menghasilkan riya. Siasat jitu setan itu umumnya muncul di detik-detik akhir suatu amalan. Karena meskipun memiliki niat yang luar biasa baik bisa saja berubah / tergoyahkan di akhir.

Salah satu hal yang perlu diingat yaitu ikhlas dalam niat perlu dilatih selama kita hidup. Menurut ulama, ikhlas itu bertempat di hati. Nah, salah satu yang salah dari serapan Indonesia adalah arti dari hati itu sendiri, padahal dalam Bahasa Inggris sendiri sudah dibedakan antara heart (jantung) dan liver (hati). Dalam bahasa arab sendiri, niat berada di dalam qalbu (jantung) bukan kabidun (hati).

Niat sendiri sebenarnya tidak perlu dijaharkan karena niat sudah terpatri dalam qalbu kita. Misal dalam solat, kita pun tidak akan disalahkan jika tidak melafalkan niat solat, karena hati kita sendiri sudah berniat. Nah, kenapa kita waktu kecil itu sering melafalkan karena itu merupakan proses pembelajaran dan pembiasaan diri. Kalau sudah dewasa ya beda, boleh dilafalkan seperti biasa atau dilafalkan dalam qalbu. Tidak masalah mau dalam bentuk bahasa arab, indonesia, atau bahasa lainnya, yang penting niat dan hati kita tertuju kepada Allah. Kalau haji dan umroh beda lagi ya, karena memang dicontohkan untuk dijaharkan.

Nah sebenarnya beberapa organ tubuh juga turut mempengaruhi niat kita loh. Ada 4 yaitu:
1. Qalbu
2. Otak
3. K. Hipofisis
4. tulang belakang
Kita amati, qalbu sudah jelas karena merupakan letak niat berada. Otak ini memengaruhi kerja organ lain dan pola pikir tentang niat. Hipofisis ini memengaruhi stabilitas emosi dalam diri seseorang hingga membentuk suatu mood yang mempengaruhi niat. Kalau yang keempat saya lupa, mungkin hubungannya karena di tulang belakang terdiri dari saraf-saraf penggerak dari niat itu sendiri.

Mindset dalam otak kita perlu dilatih supaya niat yang kita miliki selalu bersifat positif. Analogikan hal positif ini dengan niat sebuah kejujuran. Menurut beliau, seharusnya manusia lebih sulit berdusta dibandingkan dengan kejujuran. Mengapa? Karena di dalam otak 'lobus frontalis' memerlukan afford berlebih untuk melakukan suatu kedustaan. Dengan kata lain, sebenarnya akan lebih mudah membuat niat yang positif dibandingkan yang negatif, realisasinya adalah kehidupan kita. Coba kita ingat-ingat, selama ini pasti  kita merasa sudah memiliki banyak niat dan amalan positif. Bahkan yang notabenenya adalah kriminal yang memiliki niat positif ingin menafkahi keluarganya namun amlannya dengan jalan negatif. Kebanyakan manusia memiliki niat yang positif.



Nah, sekarang kita pelajari proses-proses niat secara neurologi.
Tokoh utamanya sekarang Lobus frontalis dan sistem limbik. Keduanya berada di otak hanya berbeda daerah saja, lobus frontalis berada di agak depan sedangkan sistem limbik di tengah. Keduanya terhubung pada suatu jalur. Jalur ini ada yang disebut Hipokampus dan ada jalur Amigdala. Hipokampus merupakan jalur yang baik, positif, dan disebut jalan ke surga karena menghasilkan niat dan amalan kebajikan. Sebaliknya Amigdala merupakan jalur yang salah, negatif, dan menuju jalur neraka. Hasilnya bisa kita bayangkan seperti apa.
Di sinilah mindset akan niat positif perlu dilatih. Kita biasakan agar niat yang kita miliki selalu bernilai positif karena kita tahu bahwa tujuan akhir kita adalah surga bukan neraka. Ya gak?


Manusia diciptakan dalam keadaan penuh kesulitan. Sudah fitrahnya stress akan selalu dimiliki manusia. Untuk itu kita perlu menghadapinya dengan senyuman, riang, enjoy, kenyamanan, dan hal positif lainnya. Jika kita tidak sanggup menghadapinya, maka stress tersebut akan membuat kita deperesi. Tentunya ini dibentuk dari niat kita, bagaimana kita menghadapinya dengan niat positif atau melarikan diri dengan niat negatif.


Mari kita benerin lagi niat-niat yang kita miliki, dan waspada riya. Mungkin niat itu sederhana tapi ,sekali lagi, jangan pernah disepelekan. Jangan sampai kita melakukan amalan baik sebagai suatu rutinitas tanpa landasan niat untuk Allah.




itu sih... materi yang saya dapatkan, memang jadi jauh ke otak, saraf, dll. tapi saya pribadi menikmati ilmu-ilmu yang diberikan oleh beliau... sesi selanjutnya => insya Allah. Salah satu referensi yang beliau berikan yaitu buku "Inner Beauty" karangan Dr. Tauhid Al Azhar, jika ingin mengenal lebih jauh lagi tentang Hipokampus dan Amigdala (kata-kata yang saya juga baru denger kemaren)





sumber gambar
http://www.voa-islam.com/photos2/Azka/anatomi-otak.jpg

Transit Venus 2012

wah, katanya tanggal 6 juni ada transit venus. Kabar dari internet dan beberapa surat kabar hingga berita pun sudah menjamur. -__-a


Ketika Kuro bangun pagi, lalu melihat salah satu berita di Kompas. Tak sengaja melirik pada news bertopik sains. Yup benar, tidak salah lagi, berita mengenai "Transit Venus". Lanjutnya, kita dapat mengamati secara jelas di beberapa daerah di Indonesia. Di Bandung sendiri kita dapat mengamati di Boscha, sayangnya momen ini hanya diperbolehkan untuk penelitian saja. Nah, jika ingin melihat secara langsung, masyarakat bisa mengunjungi ITB untuk melakukan pengamatan bersama HIMASTRON, Himpunan Mahasiswa Astronomi ITB. Karena cukup menarik (dan mumpung gak jauh), Kuro bergegas ke TKP. Kapan lagi coba?

Sesampainya di sana, tepatnya selasar Oktagon dan TVST, himpunan astronomi masih melakukan persiapan pengamatan. Kuro melihat tiga teleskop yang sudah diarahkan ke arah matahari. Cuaca cukup mendukung, tapi masih persiapan? ya kuro jalan-jalan (+ makan) aja dulu. Balik lagi, orang-orang, kebanyakan mahasiswa, sudah mulai berkerumun. Kuro ikut nguping info-info yang dipaparkan oleh himpunan. Tak lupa mereka beri selebaran tentang info transit venus.

Jadi begini infonya (rada copas dikit sih)


Apa sih Transit Venus?
Benda-benda langit beredar menurut orbitnya masing-masing. Bila dilihat dari bumi, akan ada fenomena dimana satu benda langit tampak menghalangi benda lainnya. Ada 3 jenis pembagian fenomena tsb.:
* Gerhana
   Benda yang menutupi dan ditutupi ukurannya tampak hampir sama.
* Okultasi
   Benda yang menutupi ukurannya tampak lebih besar dari yang ditutupi.
* Transit
   Benda yang menutupi ukurannya tampak lebih kecil dari yang ditutupi.

Transit Venus adalah peristiwa saat planet venus menutupi piringan matahari. Transit venus merupakan peristiwa langka yang hanya terjadi 2 kali dalam 1 abad. Di bandung sendiri transit venus kali ini terjadi pada  rentang pukul 5.14 - 11.48 pagi.


Cara Pengamatan Transit Venus
Ada berbagai macam cara untuk mengamati transit venus. Hal yang paling penting adalah jangan melihat Matahari langsung dengan mata telanjang, karena itu sangat berbahaya.
Beberapa cara yang aman antara lain:
1. Menggunaan kacamata Matahari
    menggunakan filter yang baik, jika kita melihat suatu objek yang terang, maka yang terlihat hanya objek tersebut, objek lain di sekitarnya tidak terlihat.
2. Pinhole rejector
    Alat ini dibuat dari tabung panjang, bagian atas diberi lapisan Alumunium Foil, kemudian diberi lubang kecil, bayangan matahari bisa kita lihat di bagian sisi tabuhng yang lain.
3. Proyeksi teleskop
4. Sun funnel, Sunspotter
5. Teleskop dengan filter matahari
6. Melihat streaming video yang dilakukan oleh beberapa lembaga yang melakukan pengamatan





Sepenggal sejarah transit venus di Indonesia
    Kisah ini diawali di akhir abad ke 18, ketika itu ada persoalan hebat yang harus dipecahkan. masalah terbesar itu tidak lain adalah penentuan jarak bumi-matahari. Konstanta yang satu ini begitu fundamental bagi sistem heliosentris yang diajhukan oleh Copernicus. Pada tahun 1761, Edmun Halley (Inggris), muncul dengan metode paralaks matahari yang mengacu pada 2 kejadian, yaitu transit venus pada tahun 1761 dan 1769. Dan dapat disimpulkan bahwa Kepulauan malaya adalah tempat yang tepat untuk mengamati transit venus dari kontak awal hingga kontak akhir. Halley pun merekomendasikan Batavia (saat ini Jakarta) di Pulau Jawa sebagai tempat terbaik untuk melakukan pengamatan transit venus, maka para astronom pun mengarahkan perhatiannya pada transit venus di 1761.
   Pada tahun 1760, Joseph Nicholas Delisle (astronom Perancis) menulis surat pada Dirk Klinkenberg (astronom Belanda) untuk meminta bantuan pemerintah Belanda dalam hal transportasi dan penempatan untuk pengamatan transit venus, mengingat saat Hindia Belanda berada di bawah kekuasaan VOC. namun pada akhirnya Delisle tidak jadi melakukan pengamatan di Batavia, pemerintah Belanda memutuskan yang melakukan pengamatan adalah seorang ahli yang sudah ada di Batavia saja, akan tetapi orang yang dipercaya, Letnan Pieter Hermanus Ohdem, sudah pulang ke Belanda di musim panas tahun 1760, maka calon selanjutnya adalah Gerrit de Haan, kepala departemen pemetaan di Batavia, bersama Pieter Jan Soele (Kapten kapal VOC) sebagai asisten, keduanya ditugaskan untuk melakuakn pengamatan tersebut. Mereka memilih melakukan pengamatan dari pantai di tanah milik Pendeta Johan Mauritis Mohr. Mohr bukanlah pendeta biasa, ia juga seorang penerjemah yang diminta untuk menerjemahkan peta pengamatan transit venus dari Delisle yang menggunakan Bahasa Perancis.
   Setelah pengamatan transit Venus tersebut Mohr mulai dikenal sebagai seorang "astronom". Mohr membangun sebiah observatorium pribadi di Batavia dengan instrumen terbaik pada masanya.
   Tanggal 3 Juni 1769 Mohr melakukan pengamatan transit Venus di Observatorium pribadinya. Namun pada saat itu langit diliputi awan dan Matahari sama sekali tidak terlihat. Saat itu transit venus telah dimulai 4 jam sebelum matahari terbit. Pemngamatan itu tidak begitu berhasil karena pada 2 jam pertama Matahari tertutup awan dan Matahari pun mulai terlihat cerah di langit pada pukul 8 pagi.
   Pada bulan Oktober 1775, Mohr meninggal karena masalah kesehatan dan tahun 1780, lima tahun setelah Mohr meninggal Observatorium pribadinya itu mengalami kerusakan hebat akibat gempa yang meninggalakan puing-puing. Sampai dengan tahun 1920-an, jalan tempat Observatorium pribadi Mohr dibangun masih ada dan dikenal dengan nama Gang Torong yang berasal dari kata toren.


Lebih kurang seperti itulah isinya (sisanya jadwal pengamatan transit di tiap daerah Indonesia).


Ini nih salah satu fenomena yang jarang sekali ditemukan.  Sayang sekali jika tidak amati. Pasalnya, transit venus tersebut merupakan yang terakhir terjadi bagi kita-kita. Kemungkinan transit lagi pada tahun 2117 ,mungkin anak cucu kita kali ya (-_-"). Memang tidak ada pola yang pasti karena polanya loncat-loncat namun umumnya berulang tiap 8 tahun dan 115,5 tahun. Untung saja zaman sekarang sudah ada teknologi streaming yang canggih, jadi dapat mengamati lagi meskipun tanggalnya sudah terlewat. Tapi sayang juga untuk dilewatkan, untung kuro lihatnya live. hehe...

berhubung gak memfoto, kuro sedikit googling dan sepertinya sudah ada yang mengupload, baik dari orang yang mengamati, himastron, maupun site berita di internet.







gambar paling bawah memang bukan yang kuro lihat dengan teleskop, tapi gambarnya hampir mirip & cukup mewakili.



Tenang saja kawan-kawan... Momen astronomi lain pasti akan muncul beberapa bulan/tahun lagi tapi kuro gak tahu pasti momen apa yang bakal muncul dan apa yang akan terjadi. Biarkan ilmuwan dan para astronom yang menguak dan kitalah yang menangkap ilmu + ikut mengalami momen tersebut sekali seumur hidup.

Sekali lagi kita mengamati kebesaran Sang Pencipta jagat raya ini. Ketahuilah ribuan aktivitas semesta terjadi di luar sana tanpa sepengetahuan dan jangkauan ilmu + instrumen yang kita miliki.
Untuk kita tafakuri, untuk kita renungi, untuk kita pelajari.







sumber
brosur HIMASTRON (by: Isna K; Listya Dara S.P; Dhimaz Gilang R.)
inilahjabar.combandung.detik.com
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/06/1338971851845053597_300x307.5.jpg
http://www.pikiran-rakyat.com/ffarm/www/imagecache/625x350/ffarm/www/2012/06/06/VENUS1.jpg
http://lh5.ggpht.com/_VysmnZmHmsk/TPyaeq2qYDI/AAAAAAAAAOU/LexIyg1Zpus/DSC_0986.jpg
http://www.amyrobb.com/Night-Sky/Misc-Astronomy/Sun-Funnel/i-kCxpcwx/0/M/IMG5611-M.jpg


referensi
http://bandung.detik.com/read/2012/06/06/102706/1933975/486/himastron-itb-amati-transit-planet-venus

Sabtu, 19 Mei 2012

Perkembangan yang tak terasa

Kulihat sebuah hamparan terik
Tanpa ada gradasi hijau di pinggirnya
batang-batang yang kian kusam
membuat kering relung perjalanan ini



Memang belum cukup lama kuro meninggalkan rumah untuk studi dan tinggal di asrama. Rumah sama asrama ga jauh-jauh amet sih, tapi selama ini emang jarang pulang (-_-"). Tapi sekalinya pulang, kuro melihat beberapa perubahan menyangkut kondisi fisik seperti perumahan dan lingkungan.
Sepanjang Cicaheum hingga cibiru saja (ceritanya di Bandung), beberapa yang sebelumnya lahan kosong menjadi perumahan. Banyak pohon juga yang ngilang ga tau kemana. Ga yakin apa ditebang sengaja, ditebang gara-gara ngeganggu kabel listrik, atau emang ditebang ama pemkot. Namun, sayangnya hal ini bikin ga enak pengguna jalan. Panas... T.T


Nah... kalo kita amati, sudah sewajarnya pembangunan itu meningkat dari waktu ke waktu, perubahan kuantitas dan kualitas pasti terjadi. Hal ini tentu ada kaitannya dengan kondisi ekonomi setempat. Namun -sekali lagi-, sayangnya lingkungan lah yang menanggung risiko cukup besar.

Ekonomi dan lingkungan memiliki keterkaitan. Ekonomi akan tumbuh selama lingkungan mampu memberi pasokan SDA. Sulit sekali menyeimbangkan kedua aspek tersebut.
Pada dasarnya, untuk meningkatkan atau hanya mempertahankan ekonomi, manusia akan mengeksploitasi lingkungan. Padahal lingkungan disamping memberikan SDA, ia juga memberikan banyak service pada manusia, misalnya menjadi produsen oksigen, menjaga tanah, stabilitas ekosistem, menjaga siklus hidrologi, dll.
Jika dilakukan sebaliknya, lingkungan menjadi superior tentunya sulit sekali untuk menggali ekonomi jika bukan dari lingkungan. Lingkungan dan Ekonomi selama keberjalanannya memerlukan titik equilibrium (puncak). Selama berada di titik tsb. lingkungan tetap dieksploitasi namun tetap terjaga sedangkan ekonomi dapat meningkat meskipun perlahan.

Permasalahan utama yang akan kita hadapi yaitu, bagaimana jika lingkungan sudah tak mampu lagi memberikan SDA bagi kita. Apakah ekonomi akan turun?
Menurut kuro sendiri, iya dan di samping itu kita akan membayar mahal untuk memperbaiki lingkungan itu sendiri. Bisa saja lebih mahal daripada apa yang kita peroleh.
Analoginya seperti ini. Lingkungan dieksploitasi sampai maksimum. Lalu ekonomi akan maju. Nah ketika sudah habis, lingkungan tsb. dibina lagi. Pembinaan lingkungan mampu menghabiskan ekonomi yang selama ini tercapai. Rugi kan?

Memang lebih baik adalah memajukan ekonomi tanpa merusak lingkungan.
2 hal yang saling terikat namun bertolak belakang dari segi profit.

Satu hal yang peru kita renungi adalah...
Perusakan lingkungan terjadi secara cepat, tapi pemulihannya tidak.
Terkadang hal ini tidak semua orang rasakan.
Sebagian besar orang tahu tapi tidak merasakan.
Kebanyakan orang merasakan tapi tidak mengerti.
Banyak orang yang mengerti tapi tidak peduli.
Namun hanya beberapa yang peduli....
Akankah kamu peduli???


Kuro ga akan kasih step, cara, atau apapun. (Banyak kok tinggal tanya, googling, baca buku, dll.)
Karena yang perlu kita mulai gerakkan adalah hati dan pemikiran kita.
Selama ada kemauan pasti ada jalan
Jalannya terhalangi? dapat kita dobrak
Ga ada jalan? bisa kita buat
Percayalah hati kita yang menentukan jalan tersebut.



Okei, ini sepertinya kejauhan ya... 
padahal cuman menyusuri jalan saja
-_-?


maybe other time... coming with next issue
hahay

Jumat, 23 Maret 2012

Astra 1st ITB "Widen Your Comfort Zone" - part 2.2

Okei... Sesi kedua masih merupakan diskusi, namun kali ini dibawakan oleh Pak Wicung. Beliau telah memiliki pengalaman bekerja di Astra selama 20 tahun. Beliau akan membahas mengenai 7 Habits yang dipelopori oleh Steven R. Covey. Habit yang cukup penting untuk dilaksanakan. Ternyata 7 Habits tak hanya di aplikasikan pada kehidupan para pelajar saja, tetapi juga perlu di aplikasikan dalam lingkungan kerja. Sebelum menjelaskan 7 habits, beliau sedikit memberikan pengantar mengenai lingkungan kerja.

 
Ada tiga hal yang dilihat oleh perusahaan / lapangan kerja, yaitu minat, potensi, dan kompetensi (soft competence + hard competence). Ketiga hal tersebut perlu kita perhatikan sebab jika kita hanya mengandalkan salah satu saja, tentu akan sulit. Minat diperlukan untuk menjaga passion, kenyamanan dan kesenangan kita dalam bekerja, potensi diperlukan agar kita mampu melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik, dan kompetensi menunjukkan kemampuan dan kesiapan kita di lingkungan kerja tersebut.

Dalam dunia kerja, kebanyakan orang lebih mempertimbangkan income yang akan mereka terima di sana. Pertimbangan lapangan kerja yang perlu kita lakukan di antaranya income per tahun ( yang sudah termasuk income tambahan), pengembangan / pembinaan, fasilitas, tunjangan, community, respect, responsibility, dll. Menurut beliau, kerja itu yang penting kita nikmatin dulu, sisanya belakangan. “Ketika Anda menikmati apa yang Anda kerjakan, Anda tidak akan tahu berkah yang akan datang tiba-tiba”.
Dalam branding, salah satu yang perlu kita perhatikan adalah kebiasaan kita karena kebiasaan yang kita lakukan dapat menjadi pola, stimulus, hingga kepribadian, dan dicap sebagai branding. Oleh karena itu kita perlu hati-hati dan memperbaiki kebiasaan buruk kita. Pada dasarnya, hal tersebut dapat diubah, yang penting kita harus tahu dulu apa yang perlu diubah.

Dalam menjalani hidup, ada beberapa hal yang patut kita renungi, misalnya apa sih yang kita cari dalam hidup ini? Atau sudahkah kamu bersyukur?. Kita tidak boleh melupakan nikmat Allah dan kita perlu mengetahui hal apa saja yang dapat kita lakukan untuk membalas-Nya. Denganh memperhatikan hal ini tentunya kita akan semakin berusaha belajar dan bekerja agar dapat beramal di jalan-Nya. Satu lagi yang tidak boleh kita lupakan adalah peran kita, baik sebagai anak, mahasiswa, kakak, muslim, pekerja, dll.

Tidak penting setinggi apa peran kita, yang penting adalah bagaimana kita mampu berkontribusi dengan peran yang kita miliki. Mengerti peran akan menjadikan kita orang yang dewasa psikologis yaitu mampu mandiri dalam mencapai tujuan hidup kita. Ingat kebutuhan psikis merupakan kebutuhan utama di samping kebutuhan fisik.

Dalam sosial, kita perlu membina hubungan kepercayaan dan networking pada orang lain. Kita dapat menggunakan prinsip rekening bank emosi seperti yang dipaparkan dalam 7 Habits. Dalam berhubungan dengan orang lain, kita perlu memerlukan kebaikan terlebih dahulu untuk mencapai kepercayaannya.

Taburlah pikiran, tuailah perbuatan
    Taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan
          Taburlah kebiasaan, tuailah karakter
        Taburlah karakter, tuailah nasib

Sebenarnya materi 7 Habits sendiri sudah pernah kuro dapatkan, namun Pak Wicung memberikan penjelasan kembali agar tambah paham. 7 Habits sendiri sesuai namanya terdiri dari 7 kebiasaan yang menopang kemandirian dan saling berhubungan secara filosofi dan implementasinya. Ketujuh kebiasaan tersebut yaitu:
1. Be proactive                                                            (Jadilah Proaktif)
2. Begin with the end of mind                                     (Mulailah dengan Tujuan Akhir)
3. Put first thing first                                                (Dahulukan yang Utama)
4. Think win-win                                                          (Berpikir Menang-Menang)
5. Seek first to understand then to be understood    (Memahami Dahulu Baru Dipahami)
6. Synergize                                                               (Lakukan Sinergi)
7. Sharpen the saw                                                     (Asahlah Gergaji)

Kebiasaan merupakan integrasi dari pengetahuan, kemampuan, dan kemauan dan tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Kebanyakan hanya memiliki dua sisi yang kurang utuh sehingga kebiasaan yang dimunculkan merupakan kebiasaan yang tidak efektif. Di samping itu, kebiasaan pun disapatkan melalui siklus see-do-get. Dengan adanya pemahaman siklus tersebut, maka kita mampu menciptakan sebuah paradigma sebagai dasar dari kebiasaan baru. Pertama yang kita lakukan adalah melihat, mengetahui apa yang ingin kita capai. Setelah itu lakukan aksi sebagai realisasi kenginan dan tujuan kita. Pada akhirnya kita akan mendapatkan apa yang ingin kita capai. Hal ini berlangsung secara kontinu.

   




7 habits-nya lain waktu ya... ntar kepanjangan
-__-" 

Sabtu, 17 Maret 2012

Astra 1st ITB "Widen Your Comfort Zone" - part 2.1

Pertemuan kedua Astra 1st ITB “Widen Your Comfort Zone” dilaksanakan di Gedung BSC A ITB pada 10 Maret 2012. Para peserta sebelumnya meregistrasi ulang kehadirannya. Berbeda dengan sebelumnya, kuro dan teman-teman diberikan sebuah kaos Astra1st berwarna biru untuk dipakai selama berkegiatan Astra ini. Sayangnya sabtu ini kami tidak jadi pergi mengunjungi salah satu cabang astra di Bandung, meskipun begitu acara yang sudah disiapkan kakak-kakak panitia juga menarik. Pada pertemuan kali ini juga dibagi menjadi 2 sesi yang sama-sama merupakan seminar diskusi.
Sesi pertama dibawakan oleh Kak Puti, alumni ITB yang kini telah aktif setahun di Astra. Kak Puti membawakan materi mengenai public speaking yang tentunya akan berguna untuk aktif di sosial.


Dare to be a Public Speaker

Cause how we talk (also) defines who we are...

Komunikasi merupakan salah satu hal / proses dalam membangunbranding yang kita miliki. Komunikasi merupakan sesuatu yang penting karena apa yang ingin kita bawa, apa yang kita ingin sampaikan, apa yang ingin kita bicarakan perlu dimengerti oleh orang lain. Komunikasi itu penting karena cara kita berkomnukasilah yang menentukan siapa kita. Terkadang kita selalu merasa missunderstanding, tidak mendengar, mengulang pernyataan yang kita bicarakan, dll. Hal ini dikarenakan kita belum sepenuhnya berkomunikasi dengan efektif.

Nah, bagaimana caranya berkomunikasi?



 1.    Listen don’t hear
Kita harus bisa membedakan listening dan hearing. Hearing itu hanya mendengar, baik itu sekilas maupun lama, namun terlalu sering kita abaikan. Berbeda dengan Listening yaitu kita mendengar atau memperhatikan orang lain ketika mereka berbicara, berpendapat, berargumentasi, dll. Dalam listening kita perlu memusatkan perhatian kita pada lawan bicara kita. Mudahnya, kita harus mampu mengambil inti pembicaraan, mengerti maksud pembicaraan dan mampu mengulang / repetisi apa yang dinyatakan oleh lawan bicara.

2.    Build raport
Kita perlu membangun dulu sikap berkomunikasi. Di sini kita perlu melatih berkomunikasi menggunakan intonasi, gesture, dan eye contact. Tentunya komunikasi dengan seseorang yang memiliki hal tersebut akan lebih menarik. Tanpa intonasi, komunikasi akan terdengar membosankan, monoton, dan kurang enak didengar. Tanpa gesture, komunikasi akan membosankan dan terkesan kaku. Salah satu yang penting yaitu eye contact, jika kita tidak memperhatikan atau memandang lawan bicara kita, tentunya komunikasi yang dilakukan seolah tidak serius dan tidak menghormati lawan bicara.
Komunikasi yang kita lakukan sebenarnya terbagi menjadi komunikasi verbal dan non-verbal. Faktanya, komunikasi non-verbal (gesture, eye contact,dll.) memberikan efek yang cukup besar dalam kepemahaman orang lain memahami komunikasi kita dibandingkan dengan komunikasi verbal. Perbandingan komunikasi ini sekitar 97% untuk komunikasi non-verbal dan 3% komunikasi verbal.

3.    Choose word carefully
Terkadang kita salah bicara, tidak berpikir panjang, dan ambigu dalam berkomunikasi. Dalam berkomunikasi kita perlu memperhatikan apa yang ingin kita sampaikan. Oleh karena itu kita perlu menghindari ambiguitas, harus mengetahui lawan bicara, menggunakan bahasa mereka, dan mengerti posisi. Kita harus bisa membedakan cara bicara kita kepada bos, kakak senior, teman, keluarga, dll.


 



Nah, biasanya jika baru pertama kali ber-public speaking itu...


   




Why ???

the reason is... OPO


because you are self absorbed, you think people are analyzing in you
Bahasa gampangnya... Demam panggung ( atau ke-GR-an gara-gara diperhatiin orang banyak)



Berbicara di depan umum bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau dikhawatirkan. Memang cukup sulit bila berbicara untuk pertama kalinya. Kita pasti merasa minder, takut, berkeringat, ragu, khawatir, dll. Hal ini biasanya disebabkan karena penyakit yang dinamakan demam panggung. Kita terlalu memperhatikan opini orang lain terhadapap diri kita. Hal ini justru yang membuat kita tidak nyaman untuk berbicara atau berlama-lama di depan umum.

Dalam public speaking, kita perlu mengetahui beberapa hal sebelum berbicara di lingkungan sosial. Kita perlu paham topik yang kita bawakan, apa maksud dari yang kita bawakan, siapa pendengar kita, kapan dan dimana kita berbicara. Agar tidak membosankan, kita perlu memberikan contoh, analogi agar lebih mudah dipahami, sedikit dibumbui oleh candaan, dan penuh interaksi dengan audiensi. 

Your content should be in your head not in your notes

Your notes are place holders to trigger what's in your head

 
Beberapa tips dalam public speaking:
•    Prepare! Prepare! Prepare!
•    Practices make perfect
•    Relax
•    Pray


Kesalahan dalam public speaking bukanlah sesuatu yang fatal. Ragu-ragu itu tidak masalah. Bahkan public speaker yang bagus pun akan merasa sedikit nervous beberapa detik sebelum berkomunikasi di depan orang banyak. Hal yang penting kita ketahui adalah kita tidak boleh menyerah dan jangan terlalu memperhatikan opini orang terhadap kita. Masukkan memang penting tapi jangan juga jadi penghambat dalam meningkatkan skill speaking kita.



OK. sesi 2 coming soon...




source gambar:
glossophobia.com
alljewishlinks.com
onecraftymother.com
picturesof.net