Sabtu, 17 Maret 2012

Astra 1st ITB "Widen Your Comfort Zone" - part 2.1

Pertemuan kedua Astra 1st ITB “Widen Your Comfort Zone” dilaksanakan di Gedung BSC A ITB pada 10 Maret 2012. Para peserta sebelumnya meregistrasi ulang kehadirannya. Berbeda dengan sebelumnya, kuro dan teman-teman diberikan sebuah kaos Astra1st berwarna biru untuk dipakai selama berkegiatan Astra ini. Sayangnya sabtu ini kami tidak jadi pergi mengunjungi salah satu cabang astra di Bandung, meskipun begitu acara yang sudah disiapkan kakak-kakak panitia juga menarik. Pada pertemuan kali ini juga dibagi menjadi 2 sesi yang sama-sama merupakan seminar diskusi.
Sesi pertama dibawakan oleh Kak Puti, alumni ITB yang kini telah aktif setahun di Astra. Kak Puti membawakan materi mengenai public speaking yang tentunya akan berguna untuk aktif di sosial.


Dare to be a Public Speaker

Cause how we talk (also) defines who we are...

Komunikasi merupakan salah satu hal / proses dalam membangunbranding yang kita miliki. Komunikasi merupakan sesuatu yang penting karena apa yang ingin kita bawa, apa yang kita ingin sampaikan, apa yang ingin kita bicarakan perlu dimengerti oleh orang lain. Komunikasi itu penting karena cara kita berkomnukasilah yang menentukan siapa kita. Terkadang kita selalu merasa missunderstanding, tidak mendengar, mengulang pernyataan yang kita bicarakan, dll. Hal ini dikarenakan kita belum sepenuhnya berkomunikasi dengan efektif.

Nah, bagaimana caranya berkomunikasi?



 1.    Listen don’t hear
Kita harus bisa membedakan listening dan hearing. Hearing itu hanya mendengar, baik itu sekilas maupun lama, namun terlalu sering kita abaikan. Berbeda dengan Listening yaitu kita mendengar atau memperhatikan orang lain ketika mereka berbicara, berpendapat, berargumentasi, dll. Dalam listening kita perlu memusatkan perhatian kita pada lawan bicara kita. Mudahnya, kita harus mampu mengambil inti pembicaraan, mengerti maksud pembicaraan dan mampu mengulang / repetisi apa yang dinyatakan oleh lawan bicara.

2.    Build raport
Kita perlu membangun dulu sikap berkomunikasi. Di sini kita perlu melatih berkomunikasi menggunakan intonasi, gesture, dan eye contact. Tentunya komunikasi dengan seseorang yang memiliki hal tersebut akan lebih menarik. Tanpa intonasi, komunikasi akan terdengar membosankan, monoton, dan kurang enak didengar. Tanpa gesture, komunikasi akan membosankan dan terkesan kaku. Salah satu yang penting yaitu eye contact, jika kita tidak memperhatikan atau memandang lawan bicara kita, tentunya komunikasi yang dilakukan seolah tidak serius dan tidak menghormati lawan bicara.
Komunikasi yang kita lakukan sebenarnya terbagi menjadi komunikasi verbal dan non-verbal. Faktanya, komunikasi non-verbal (gesture, eye contact,dll.) memberikan efek yang cukup besar dalam kepemahaman orang lain memahami komunikasi kita dibandingkan dengan komunikasi verbal. Perbandingan komunikasi ini sekitar 97% untuk komunikasi non-verbal dan 3% komunikasi verbal.

3.    Choose word carefully
Terkadang kita salah bicara, tidak berpikir panjang, dan ambigu dalam berkomunikasi. Dalam berkomunikasi kita perlu memperhatikan apa yang ingin kita sampaikan. Oleh karena itu kita perlu menghindari ambiguitas, harus mengetahui lawan bicara, menggunakan bahasa mereka, dan mengerti posisi. Kita harus bisa membedakan cara bicara kita kepada bos, kakak senior, teman, keluarga, dll.


 



Nah, biasanya jika baru pertama kali ber-public speaking itu...


   




Why ???

the reason is... OPO


because you are self absorbed, you think people are analyzing in you
Bahasa gampangnya... Demam panggung ( atau ke-GR-an gara-gara diperhatiin orang banyak)



Berbicara di depan umum bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau dikhawatirkan. Memang cukup sulit bila berbicara untuk pertama kalinya. Kita pasti merasa minder, takut, berkeringat, ragu, khawatir, dll. Hal ini biasanya disebabkan karena penyakit yang dinamakan demam panggung. Kita terlalu memperhatikan opini orang lain terhadapap diri kita. Hal ini justru yang membuat kita tidak nyaman untuk berbicara atau berlama-lama di depan umum.

Dalam public speaking, kita perlu mengetahui beberapa hal sebelum berbicara di lingkungan sosial. Kita perlu paham topik yang kita bawakan, apa maksud dari yang kita bawakan, siapa pendengar kita, kapan dan dimana kita berbicara. Agar tidak membosankan, kita perlu memberikan contoh, analogi agar lebih mudah dipahami, sedikit dibumbui oleh candaan, dan penuh interaksi dengan audiensi. 

Your content should be in your head not in your notes

Your notes are place holders to trigger what's in your head

 
Beberapa tips dalam public speaking:
•    Prepare! Prepare! Prepare!
•    Practices make perfect
•    Relax
•    Pray


Kesalahan dalam public speaking bukanlah sesuatu yang fatal. Ragu-ragu itu tidak masalah. Bahkan public speaker yang bagus pun akan merasa sedikit nervous beberapa detik sebelum berkomunikasi di depan orang banyak. Hal yang penting kita ketahui adalah kita tidak boleh menyerah dan jangan terlalu memperhatikan opini orang terhadap kita. Masukkan memang penting tapi jangan juga jadi penghambat dalam meningkatkan skill speaking kita.



OK. sesi 2 coming soon...




source gambar:
glossophobia.com
alljewishlinks.com
onecraftymother.com
picturesof.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar