Jumat, 09 Maret 2012

Astra 1st ITB "Widen Your Comfort Zone" - part 1

wah, sabtu kemaren (3/3/12) kuro dapet pelatihan yang seru banget... Pelatihan ini merupakan salah satu program dari Astra dan dilaksanakan oleh kakak-kakak yang sebelumnya telah mendapat beasiswa dari Astra sendiri. Nah salah satu materinya yaitu tentang Personal Branding dengan narasumber dari pihak Astra yaitu ibu Tri Yuli Adriana, seorang direktur HRGA and Safety PT kalimantan Prima Persada, Deputy Division Head HCGS PT PAMA PERSADA NUSANTARA. Let's check 'em out.


Personal Branding

Branding?
Mendengar kata Branding biasanya langsung tertuju pada sebuah nama atau sebuah produk. Branding ternyata memiliki kaitan terhadap personal seseorang, jadi branding tak hanya sebatas pada nama atau produk saja. Namun sebelum masuk lebih jauh, kita perlu memahami branding itu sendiri.



Branding merupakan sebuah proses mutu yang dilakukan oleh produsen dalam bentuk produk hingga sampai pada konsumen. Produk yang sudah dibuat oleh produsen akan mengalami packaging, di sini produk akan dibentuk sedemikian rupa agar sesuai dengan keinginan konsumen. Setelah itu dipromosikan hingga produk tersebut memiliki sebuah nilai atau sebuah harga. Proses kedua , Branding, merupakan proses yang cukup menarik dan penting. Melalui proses ini produk akan memiliki sebuah image, kesan, karakteristik yang mencirikan produk tersebut hanya satu dan tak bisa dibandingkan dengan produk lainnya. Ketika suatu produk memiliki sebuah brand, maka ia memiliki sesuatu yang dicari oleh para konsumen. Para konsumen sendiri merupakan sumber dari ketertarikan dan daya beli. Tak sedikit konsumen yang perlu usaha lebih untuk mendapatkan produk yang sudah memiliki brand. Setelah mendapat kepuasan konsumen dapat beralih pada ketergantungan terhadap produk tersebut.

Branding merupakan suatu image, kesan, dan karakteristik. Dulu branding memang selalu dihubungkan pada sebuah produk, organisasi, atau perusahaan saja, tapi sekarang branding ada kaitannya dengan personal atau individual seseorang. Oleh karena itulah terdapat Personal Branding. Dapat kita amati bahwa branding merupakan suatu proses yang penting. Branding merupakan suatu upaya mengenalkan personal kita kepada perusahaan dan masyarakat luas.

Branding terdiri dari Strong Branding dan Weak Branding. Pembagian ini dianalogikan dengan apakah kehadiran kita dibutuhkan atau tidak dalam suatu perkumpulan yang kita hadiri. Beberapa hal yang dapat membuat branding seseorang menjadi kuat, di antaranya keunikan, dikenal, memiliki value, promosi oleh orang lain, demand tinggi.

Keunikan menjadi salah satu faktor kuatnya branding seseorang. Tentu saja suatu hal yang unik pada diri seseorang akan menjadi sesuatu yang mudah diingat oleh orang lain. Keunikan seseorang akan membedakan dirinya dengan orang lain. Dikenal oleh orang lain, komunitas, dan organisasi artinya kita sudah memiliki branding yang kuat. Tak hanya harus dikenal nama atau profesi saja, orang lain pun harus mengetahui karakter kita, kemampuan dan kualitas, dan value-value yang dimiliki oleh kita. Kedepannya kita akan dipromosikan oleh orang lain karena kemampuan dan brand yang kita miliki. Pada akhirnya, permintaan akan kehadiran kita akan tinggi karena kita memang sangat diperlukan oleh orang lain. Semua hal tersebut bukan merupakan hal yang instan dan dapat diusahakan.



Personal Branding merupakan proses dimana kita dan karir kita disatukan dalam sebuah brand. Tadi kita ketahui bahwa brand merupakan proses, maka personal branding pun merupakan suatu proses yang tidak instan. Personal Branding ini tentu akan menuju kesuksesan. Sukses akan datang dari self packaging, proses bagaimana kita mempersiapkan atau menata diri kita. Self packaging ini tidak terbatas pada penampilan, fisik, fashion, kreativitas, atau pengetahuan saja, melainkan gabungan dari semuanya. Percuma bila penampilan baik namun tidak memiliki kreativitas, tidak akan produktif, ataupun hanya pengetahuan saja tanpa fisik, jadinya argumen atau omong doang saja, dll. Semuanya harus seimbang.

Branding berkembang sesuai kemajuan teknologi, tingginya persaingan industri, dan kemampuan SDM yang meningkat pesat. Hal ini tentu saja menyebabkan perubahan dinamika yang sangat cepat dengan kompetisi yang cukup ketat. Diperlukan kompetensi branding bagi seseorang yang memperjuangkan karirnya. Mungkin dulu kita mengenal beberapa branding untuk pasta gigi (pepsodent), mie (supermie, indomie), air mineral (aqua), dll. berkembang pesat tanpa ada saingan hingga dapat bertahan puluhan tahun. Namun berbeda dengan sekarang, produk baru dapat mengalahkan produk lama namun hanya dikenal sebentar, dst. Sama halnya dengan personal branding, perlu peningkatan kompetensi dan inovasi agar mampu bersaing di era ini.

Everybody need to be success



Sukses adalah sesuatu yang ingin dimiliki oleh setiap orang tapi bersifat relatif. Setiap orang memiliki definisi tersendiri untuk sebuah kesuksesan. Beberapa mengatakan bahwa sukses itu membahagiakan orang tua, sukses itu bagi diri sendiri dan orang lain, sukses itu berhasil mencapai tujuan atau targetnya, sukses itu ..., dst. Satu hal yang perlu kita bedakan adalah capaian kesuksesan bukan merupakan kesenangan melainkan kebahagiaan. Kesenangan akan berbuah pada kepuasan, baik pribadi maupun materi, dan kepuasan manusia tidak ada batasnya, maka pada kondisi ini tidak akan tercapai kesuksesan bagi seseorang. Bu Yuli sendiri mendefinisikan untuk dirinya bahwa sukses itu apa yang saya pikirkan, saya lakukan; membahagiakan diri sendiri dan orang lain; melebarkan lingkaran; sukses harus tumbuh terus.




                               


Personal Branding terdapat tahapan tersendiri. Pada tingkatan awal branding dapat didapatkan dari penampilan fisik kita, cara berpakaian, berjalan, dll. Orang lain akan memperkirakan sifat kita seperti apa lalu menentukan brand kita. Lalu tahap selanjutnya melalui komunikasi kita, apakah lancar, enak didengar, monoton, dll. Tahap terakhir yaitu sikap dan perilaku. Brand biasanya tahan lama dan sulit dilupakan apalagi bertemu orang lain dan memberikan bad first impression. Cukup sulit juga menghilangkan weak brand jika sudah di klaim oleh orang lain bahwa kita bersikap kurang baik, tak berpenampilan sopan, dll. Ingat ketiga hal tersebut bukanlah hal yang instan, berkah, ataupun genetik, semua adalah proses yang bisa diusahakan.

Dalam pembangunan personal branding ada 10 cara. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu, terimalah keadaan diri bagaimanapun juga karena dengan begitu kita mampu mengenali apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki diri kita.Lalu mulailah membangun skill-skill untuk menunjang brand sebagai ciri khas sendiri. Tentukan tujuan pribadi, tak perlu banyak namun mencakup semua keinginan yang kita miliki. Diperlukan strategi-strategi khusus untuk mencapainya, bisa melalui program yang kita buat sendiri, daftar pencapaian, rencana kerja/aktivitas, dll. Jadikan stujuan itu sebgai mimpi atau obsesi yang harus dikejar meskipun banyak halangannya. Jangan terlalu banyak memikirkan bayang-bayang, tapi berfikirlah agar itu terjadi. Terus kembangkan obsesi tsb. menjadi sebuah passion agar kita nyaman dan tidak lelah dalam mengejarnya. Di samping itu, kita perlu meningkatkan passion kita, jangan sampai erjebak di zona nyaman, jika bisa kita perluas zona nyaman tersebut. Tentu semuanya tidak bisa dilakukan sendiri, kita tetap membutuhkan orang lain dalam mengembangkan brand kita. Tetap berfikir positif. Jika hal yang kita lakukan belum berhasil, bersyukurlah karena kita mendapatkan proses yang luar biasa dan kedepannya akan berhasil. Semakin banyak bersyukur, semakin banyak nikmat yang diperoleh.

Masuk pada sesi tanya jawab, ada beberapa peserta yang menanyakan seputar branding. Beberapa di antaranya...
Bagaimana memperbaiki branding?
- mulai dari diri sendiri dulu
- mendengarkan masukan dari orang lain (yg dipercaya)
- cari akar permasalahan
- perlu warning (misal notes, teman, ortu, dll.)
Bagaimana Branding agar tidak hilang tertelan zaman?
- Branding berupa niat tulus
- orientasi pada proses bukan pada hasil
Hubungan kreatif denganpersonal branding?
- kreatif tentu berkembang dalam karir
- kreativitas  -> keunikan (menghasilkan originalitas atau mengembangkan sesuatu yang sudah ada)
- kreativitas  -> kunci dan dapat menghilangkan kejenuhan (passion tidak hilang)


Ok... part selanjutnya... akan di update...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar