Sabtu, 28 Januari 2012

Sedikit Ilmu mengenai Cinta


Cinta...
Cinta itu merupakan sebuah kata yang tiada habisnya bila dikaji sedalam apapun. Tentunya hal ini dikarenakan cinta yang kuatnya tidak terbatas. Mulai dari cinta yang tak logis (cinta monyet, CLBK, dll.), cinta yang tak ternilai (cinta orangtua terhadap diri kita), hingga cinta yang begitu murni (cinta Tuhan terhadap makhluk-Nya).
Menurut saya, sulit sekali menentukan apa definisi dari cinta itu sendiri. Beberapa mengatakan bahwa cinta itu kasih sayang, cinta itu tak dapat dijelaskan secara lisan, cinta itu tak terbatas, dll. pokonya definisi saya serahkan pada para pembaca sendiri. Namun, yang perlu dikaji bukanlah definisi, melainkan ilmu tentang cinta itu sendiri. Jika kita sudah mengetahui ilmunya insya allah tidak terjerumus yang enggak-enggak.





Bagaimana cinta bekerja...
Cinta itu termasuk salah satu proses biologis dalam diri manusia. Perasaan cinta itu dimulai ketika seseorang mulai memproduksi senyawa pemikat dalam dirinya. Senyawa ini merupakan hormon feromon. Istilah feromon berasal dari bahasa Yunani yaitu “phero” yang artinya “pembawa” dan “mone” “sensasi” (feromon = pembawa sensasi). Senyawa feromon sendiri didefinisikan sebagai suatu subtansi kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh mahluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. Senyawa feromon biasanya dihasilkan oleh kelenjar endokrin pada ketiak, telinga, hidung, mulut, kulit, dan kemaluan. (Feromon aktif bila seseorang telah akil balig). Feromon memiliki efek yang hampir sama dengan zat-zat narkotika. Dapat menyebabkan kita merasa addicted terhadap lawan jenis. Oleh karena itulah, bila kita dalam keadaan dimabuk cinta, feromon lebih aktif diproduksi, lalu dalam benak kita selalu terbayang sosok cowok/cewek yang jadi inceran kita.

Feromon bekerja dengan melepas bau dari tubuh kita, bisa juga dari keringat, dll. Setiap manusia memiliki bau (feromon) yang khas. Bagaikan sidik jari, feromon masing-masing orang berbeda. Nah, lawan jenis yang merasakan feromon dari tubuh kita akan merasa tertarik dengan kita. Feromon merupakan sinyal kimia yang berada di udara
yang tidak bisa dideteksi melalui bau-bauan tapi hanya bisa dirasakan oleh vomeronasalorgan (VMO) di dalam indra pencium. Sinyal feromon ini diterima oleh VMO dan dijangkau oleh kalenjar hipotalamus di otak. Di sinilah terjadi perubahan hormon yang menghasilkan respons perilaku dan fisiologis.
Jadi jangan salahkan kalau kecengan kita ga suka ama kita atau malah lebih suka sama orang lain yang menurut kita (wallahu alam), kita merasa lebih dari orang tsb.




Cinta itu bikin kita lebih bahagia...
Ga salah kalau cinta emang bikin bahagia. Di samping dari aktivitasnya, ternyata kebahagiaan ini pun dipengaruhi oleh hormon dalam tubuh seseorang. Beberapa di antaranya yaitu dopamine, fenylethilamin, endorpin, adrenaline, vasopresin, oxytocine, peptida, dll.

Seperti sebelumnya, cinta itu addicted. Nah yang bertanggung jawab atas hal ini tuh hormon dopamine. Kalau kita uda ketemu kecengan sehari aja, pasti besoknya ngebet pengen ketemu lagi, kebayang terus wajahnya, orangnya, dll. pokoknya pikiran kita sulit untuk terlepas dari si dia. Dopamine juga menyebabkan kita merasa gembira. Oleh karena itulah kita merasa senang, merasa bahagia ketika sedang bersama dengan di dia.
Tau kan efek dari narkoba? ya dopamine juga seperti itu. Bagi kawan-kawan yang sudah merasakan... pasti kerasa dong: jadi tambah semangat dalam bekerja, masalah seolah cepat terselesaikan, depresi ngilang, lari bisa lebih cepet, dll.

Nafas berdetak begitu cepat, jantung deg-degan? itu mah kerjaannya hormon feylethilamin dan adrenaline. Bikin kita capek ga jelas. Pernah ngerasa jadi males makan atau minum... ya males ngapa-ngapain deh. Ini karena kedua hormon tsb. menghambat nafsu makan dan memperlambat proses pencernaan kita. Apalagi bagi wanita-wanita, kadang-kadang bisa turun beberapa kg dan jadi males nambah berat badan.

Hormon endorpin juga cukup berbahaya. Kalau kita sedang galau terserang cinta, kadang-kadang kita senyam-senyum sendiri bikin temen-temen bingung keheranan. Kalau gak salah di dalam cokelat juga terkandung endorpin. Endorpin hampir sama dengan morphine, narkotika lagi, dimana kita terkadang bisa merasakan sakit yang berlebihan atau bahkan tidak merasakan sakit sama sekali (masih dalam keadaan gembira). Ya mungkin bisa terbayang kan, belum apa-apa uda jealous, dll.

Kalo vasopresin lebih menekan pada sekresi air. Hampir sama dengan hormon antidiuretik yang mengatur laju keluarnya urine. Lalu ada oxytocine yang merupakan salah satu hormon kepuasan. Umumnya muncul ketika pasangan saling berpegangan tangan, berpelukan, dll. Hormon peptida juga hampir sama dengan oxytocine, masih berada di bidang kepuasan.


Utamakan jaga diri kita ya. Cinta itu bahaya kalau ga dijaga baik-baik. Sebelumnya saya pernah mendengar seseorang yang mati konyol cuman gara-gara cinta, mau itu gantung diri, loncat dari jembatan, gedung, atau apapun itulah. Mungkin efek dari hormon yang tidak seimbang dan kelewat dosis produksi bagi tubuh.

Menurut psikiater dan asisten klinik psikiater di University of California San Francisco School of Medicine, Dr. Thomas Lewis, dalam bukunya yang bertajuk A General Theory of Love mengatakan, “jatuh cinta memang bukan merupakan fungsi otak, jatuh cinta itu lebih merupakan fungsi saraf “. Jadi tidak heran kenapa orang yang jatuh cinta kerap melakukan hal-hal bodoh, karena mereka -mungkin- "bekerja" tanpa menggunakan otak.




nah... sekarang saatnya evaluasi
sudah sejauh manakah kita mengenal apa itu cinta?
bagaimana implementasinya?
gimana sih cinta sejati itu?
Caranya dapet cinta sejati gimana?
hubungan cinta ama orang tua uda sampe mana nih?
apalagi sama Tuhan gimana?


namun yang saya paparkan di atas hampir sebagian besar merupakan cinta pada lawan jenis (hehe...). Tapi pernah kerasa gak sih? kok sama orangtua sendiri ga deg-degan apalagi kalo berhadapan sama Tuhan.
Asumsi saya sih, mungkin karena dalam keluarga kita memiliki feromon yang serupa sehingga tidak menarik perhatian sebagai pasangan, namun ketahuilah kasih sayang dan cinta mereka tetap lebih besar daripada pasangan atau kecengan kita saat ini. Kalau sama Tuhan, cinta kita itu ga ada apa-apanya dibandingkan dengan cinta Tuhan kepada kita. Jadi emang level-nya uda jauh banget sejauh-jauhnya.


Saya kembalikan lagi kepada masing-masing pembaca karena yang mampu menjawab pertanyaan di atas hanya Anda sendiri. Jangan bergantung pada orang lain, jangan ikut-ikutan, semuanya ada pada diri kita. Ilmu, teori, aplikasi, argumentasi orang lain hanyalah guide bagi kita untuk lebih memahami, menggali dalam memperoleh cinta yang hakiki.

Semoga bermanfaat, kasih tau teman-temannya apalagi sobat-sobatnya. Jangan sampe jatuh ke hal yang cuman mengatasnamakan cinta dalam kepuasan saja. Mohon kepada Tuhan agar dilindungi dan mendapatkan cinta sejati yang diridhai oleh-Nya.






referensi:
Http://yogapw.wordpress.com
google.co.id/search?q=love

referensi gambar:
google.co.id/search?q=love

Rabu, 25 Januari 2012

Discovery Yourself : Menjadi Bintang



Bila kita lihat ke angkasa pada malam hari (kalo ga mendung) kita dapat melihat banyak bintang di sana. Namun terkadang ada beberapa bintang yang menjadi fokus perhatian kita. Baik itu yang paling terang, paling bercahaya, paling besar, maupun berada di sudut. Bintang tsb. pasti memancarkan sesuatu yang khas yang menarik banyak perhatian. Sama halnya dengan manusia, manusia pun sebenarnya memiliki potensi layaknya sebuah bintang. Ingin dilihat, ingin dikagumi, ingin lebih bercahaya daripada yang lain, dan sebagainya. Ya... namun tak sedikit orang yang belum mampu mengeluarkan potensi dalam dirinya. Potensi inilah yang suatu saat menjadi charming yang menjadi daya tarik bagi sekitarnya.

Emang semua bisa menjadi bintang? kenapa sih harus menjadi bintang? itu kan pilihan bukan suatu keharusan?
Yep... kalo jadi bintang di dunia (idola) memang merupakan suatu pilihan. Itu hak semua orang. Ingin menjadi seperti itu atau tidak. Tapi tentu saja berbeda di hadapan Tuhan. Siapa coba yang tidak ingin menjadi idola di hadapan Tuhan? Para sahabat rasul saja berlomba-lomba menjadi seseorang yang terbaik ketika nanti akan bertemu dengan-Nya.


Balik lagi pada, "Kenapa sih harus menjadi bintang?"

- Karena kita mampu
sebagai makhluk ciptaan-Nya, apa sih yang tidak mungkin bila kita usahakan (+ bila diridhoi Allah). Allah yang Maha Sempurna, mampu menjadikan kita sesuai kehendak-Nya. Kun fayakun.

- Mensyukuri karunia Tuhan
Syukur itu menggunakan dan mengaplikasikan semua potensi, nikmat, aset, karunia Allah secara maksimal. Jika kita tidak bersyukur berarti kita kufur (naudzubillah). Jika ingin menjadi orang hebat, maka jadilah diri sendiri, jangan mengikuti orang lain (kecuali Rasulullah beserta sahabatnya). Cukup ambillah hal positif yang dimiliki orang lain.

- Persaingan makin ketat
Berkembangnya zaman itu berbanding lurus dengan ketatnya persaingan. Berlomba-lombalah dalam melakukan kebaikan. Jangan pernah berfikir untuk menjadi yang terbelakang. Jangan puas dengan berada di urutan kesepuluh, kedua, bahkan pertama.

- Tuntutan Kehidupan
Sebenarnya menjadi bintang sudah menjadi hasrat yang dimiliki oleh semua manusia. maka kita memang dituntut untuk berusaha menjadi yang terdepan. Meskipun tidak di segala aspek atau bidang tertentu, menjadi yang terbaik di hadapan Tuhan semampu kita juga merupakan tuntutan dunia + akhirat.

- Merubah nasib
"Do it!!! the opportunities will never change when you're stop think and act". Sering kita mendengarnya untuk memotivasi ulang diri kita. Mulailah dari perubahan yang kecil. Kita harus mengeksplorasi diri kita. Jangan pernah menyalahkan sesuatu / siapa pun. Lihatlah dari sudut pandang yang berbeda. Nasib itu bukan takdir. Allah pun sangat mencintai hamba-Nya yang selalu meng-improve dirinya dengan sungguh-sungguh.

- Hidup di bumi harus sempurna
Memang kehidupan akhirat, surga, tak sebanding dengan kenikmatan dunia. Namun Islam pun tidak mengajarkan kita untuk lepas dari dunia ini. Kita tetap dituntut untuk melakukan yang terbaik, berusaha, dan meraih perolehan maksimal selama kita hidup di dunia ini. Apalagi bila segala yang kita lakukan berlandaskan amal kepada Allah. Amal itu aktivitas, kreativitas, dan konstruktivitas. Orang saleh adalah orang yang banyak amalnya, bukan yang sedikit dosanya. Islam selalu mengajarkan optimalitas.


Terkadang apa yang kita usahakan sulit atau lama tercapai.
Gagal menjadi bintang???
apa mungkin karena:
- Gambaran diri (sifat & perilaku) yang buruk
- Faktor sukses di luar jangkauan (sering menyalahkan)
- Tanggung jawab yang buruk
- Seniman alasan (Jago banget ngeles-nya)
- Motivasi rendah
- Hati cepat puas
- Rektorika, bukan argumentasi (banyak berdalih)
- Perspektif keagamaan yang keliru
- Tak ingat mati
- Tak ingat pada Yang Maha Kuasa (naudzubilah)

Tenang saja...
Allah tidak pernah menciptakan produk gagal. Kekurangan akan menjadi suatu kelebihan.
Cobaan itu tak selamanya merupakan suatu keburukan, tetapi juga dapat menjadi sebuah kebaikan bagi diri kita untuk selalu merubah diri kita menjadi lebih baik lagi.
Orang sukses berpegang pada dalil bukan pada dalih.

"Jika kamu percaya bahwa kamu mampu atau kamu percaya bahwa kamu tak mampu, maka kamu benar"
-Henry Ford-

Hidup ini bagai marathon...
Semakin dekat finish, maka kecepatan lari bukan berkurang justru bertambah dan malah lebih bersemangat untuk mencapai finish.
Tentu saja hal ini perlu diimplementasikan pada amal dan kinerja hidup kita di dunia. Islam tidak mengajarkan seseorang untuk pensiun. Hasil yang diterima sesuai dengan usaha yang telah dikeluarkan.


Kita tentu perlu mengenal diri. Ada berbagai macam yang dapat dilakukan, misalnya:
- Ingat cita-cita, minat, hobi, dll.
- Berbuat, berbuat, berbuat (Trial & Error)
- Coba dan cobamlagi
- Belajarlah dari alam
- Merenung di alam yang masih natural (efektif untuk mengetahui siapa diri kita)
- Bertanya pada orang lain
- Kenali Allah
- Ridha atas unjian-Nya


Dan yang perlu kita ingat selama proses "Dari kekurangan menuju kelebihan", di antaranya:
- tak ada manusia yang sempurna
- Di atas langit masih ada langit
- Kelebihan adalah kekurangan kita (hati-hati)
- Kekurangan adalah kelebihan kita
- Belajar untuk ridha
- Cari tempat, waktu, orang, dan cara yang tepat
- Kembangkan "dendam" yang konstruktif




Ya... semoga catetan kuro ini juga dapat menambah semangat kita semua. Uda lama soalnya, ini catetan waktu ikut majelis yang diisi oleh Kang Adriano Rusfi (Kang Aat) pas 10 sept 2011. hehe...

Semangat!!!
to discovery yourself and beyond

Da'wah-nya Personil Band

Hem...
sudah lama sekali saya tidak membuka ini blog,
sepertinya sudah banyak sarang laba-laba di sini, hehe...

kali ini kuro ingin sedikit menceritakan pengalaman kuro ketika mengikuti tausyiah di dekat masjid sebelah asrama. Cukup menarik dan bagi kuro sendiri terdapat guest yang tak disangka ikut hadir di dalam majelis tsb.
Let's check it out!!!



sebelumnya nostalgia dulu sama salah satu band favorit kuro (zaman dulu)






kenal dong... kenal dong...???




dan guest yang kuro maksudkan yaitu salah satu personil dari peterpan, lukman - gitaris. Dan kuro ga nyangka, beliau diberi kesempatan untuk menceritakan sedikit kisah hidupnya selama perjalanan hidupnya.



Magrib itu (25/1/2012), kuro ikut jamaah di mesjid yang sudah diceritakan tadi. Nah, setelah itu ada sedikit tausyiah perwakilan dari beberapa orang yang sedang i'tikaf di mesjid tersebut. Salah satunya yaitu Kang Ari, ekonomi asal UGM, mengulas sedikit mengenai apa itu kehidupan. Mulai dari lahir hingga dewasa yang diselingi beberapa hadits dan cerita-cerita pada zaman nabi terdahulu.
Lalu, beliau mempersilahkan kepada tamu (Lukman) untuk sedikit bercerita mengenai kehidupannya di jalan dakwah.
Yep, awalnya kuro juga tidak percaya jika tamu tersebut adalah Lukman - peterpan. Sempat berpikir bahwa wajahnya memang mirip. Dengan menggunakan pakaian serba putih dengan janggut yang cukup panjang, Beliau mulai bercerita...


(berhubung lupa mencatat, kuro ingin share inti nya saja)
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
...
ya hidup di dunia entertainment itu memang berat, yang namanya manusia pasti tak bisa lepas dari masalah. Saya sendiri sebenarnya sudah mengenal jalan dakwah itu pada tahun 1993, namun saya tidak terlalu peduli. Ya kalo solat mah saya tetep solat. Solat jumat, dsb.

...
Di dunia ini terdapat sifat pada diri manusia yang sulit dilepaskan. Ya, Ada 3 sifat yang tidak bisa dilepaskan:
1. Sifat manusia yang seperti anak kecil
Layaknya anak kecil yang selalu memegang mainan, manusia pun dapat dianalogikan seperti anak kecil. Tau kan kalo anak kecil uda megang mainan? pagi-pagi, bangun tidur uda megang mainan, yang diinget cuman mainan, makan masih megang mainan, sampe-sampe tidur juga sama mainan. Manusia juga sama kok, cuman mainannya beda. Mainannya manusia itu harta, jabatan, kekuasaan, dll. Bayangkan ketika kita terbangun dari tidur dan langsung memikirkan uang, dll. lalu siang, lalu malam, dan begitu seterusnya tanpa mensyukuri nikmat Allah.

2. Sifat manusia yang seperti orang gila
Tak sedikit manusia yang dapat tertawa atau menangis, tanpa tahu apa yang ia tawakan/ tangisi. Hidupnya sudah lebih mementingkan diri sendiri tanpa menghiraukan orang lain.

3. Sifat manusia yang seperti hewan
Kalo yang ini sudah banyak, pernah suatu saat saya sedang mengucapkan salam pada orang lain, "Assalamu alaikum...". Orang tersebut diam, bukan menjawab salam malah balas "Saya juga tahu". Memang apa salahnya? kan saya hanya mengucapkan salam, itu kan mendoakan, tutur beliau.


...
Pernah saya mencoba berhenti dari jalan dakwah ini, ingin kembali dengan band. Namun sahabat saya menasehati saya, kalo bukan saya yang melakukan dakwah trus siapa lagi yang bakal memberi tahu di dalam band saya. Lebih baik membantu mereka. Sebelumnya saya sempat berbicara dengan Reza - drummer peterpan, namun ia keluar.

...
Sebenarnya awal mula saya masuk pada jalan dakwah ini adalah karena mimpi. Di dalam mimpi itu saya berada di sebuah hutan dengan banyak pohon. Lalu di depan saya terdapat sebuah sungai. Lama-kelamaan, kok sungainya tambah lebar. Akhirnya ada seseorang yang naik perahu menjemput saya. Ternyata dia adalah Rasulullah saw.
(Subhanallah).
Hingga saat ini alhamdulillah saya masih menjalani sunnah-sunnah beliau karena dalam al quran juga sudah dijelaskan, bila kita mengikuti perilaku suatu kaum, maka kita akan dibangkitkan bersama mereka. Semoga kita termasuk orang-orang yang dibangkitkan bersama para sahabat rasul. (Amin)

Setelah mendapat mimpi tersebut saya sempat berpikir. Siapa saya? Apakah ini memang saya yang sebenarnya? Tangan saya selalu bergetar dan memohon kepada Allah agar diberi petunjuk.

...
mungkin cukup sekian, mungkin ada yang ingin ditayakan atau ada yang ingin bertanya?

ada pemuda yang bertanya pada Lukman,
"Aa, menurut aa bagaimana caranya menjaga diri dari lingkungan kita sendiri. Kan kita tau kalo anak band atau remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Anak band kan biasanya jadi suka main uang, wanita, minum-minum, dll. Kan kalo kita ga ngikutin kemauan yg lain, nanti malah dijauhin. bagaimana ya?"

Ya intinya kita harus bisa menjaga diri, karena memang cukup sulit melepaskan hal-hal seperti itu. Justru menurut saya, kita lah yang harusnya mengajak mereka ke arah yang seharusnya. Manusia itu seperti lampu. Nah lampu terang untuk menerangi apa? bukan untuk menerangi manusia kan? masa ada lampu yang bakal ngikutin kita kalo ke wc, dll. Lampu itu terang untuk menerangi dirinya sendiri dan bermanfaat bagi sekitarnya. Sama halnya dengan manusia.

...
kalo begitu sekian dari saya...
waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh



Nah setelah selesai (berhubung masih ada waktu menjelang isya) salah satu dari majelis mengajak jamaah yang hadir untuk melingkar dan memakan beberapa cemilan yang telah disediakan. Kuro sempat berjabat tangan dengan beliau. Subhanallah, Maha suci Allah yang mampu menyamakan derajat para jamaah dengan salah satu personil band terkenal. Mungkin fans-fans terdahulunya butuh usaha ekstra untuk bertemu dengan beliau dan kawan-kawan satu band-nya, tapi kami dipertemukan dalam suatu majelis yang sederhana ini. Subhanallah.


Kuro juga sempat berbincang-bincang dengan salah satu peserta i'tikaf yaitu Saepul dari STIKES yogyakarta. Dia berkata pada kuro,"Subhanallah, kalo seleb aja bisa sampe kaya gini, kenapa kita engga? Salah satu tanda kiamat itu kembali berjayanya Islam loh. Pasti nanti ga cuman seleb yang amalnya bagus, para pebisnis, para petinggi negara(semoga), bahkan presiden seharusnya bisa seperti ini."




Ya seperti itulah. Mohon maaf jika ada beberapa kata yang kuro tambahkan atau kurangi. Hanya ingin share, semoga mendapat ilmu. Tanpa maksud mengubah tujuan dan isi, namun khilaf memang berasal dari kuro dan kebenaran hanya milik Allah semata.




source gambar:
google.co.id/search